Thursday, August 14, 2008

Belajar Dari Mbah Redjo

. Thursday, August 14, 2008

jangan pernah menutup mata, telinga dan hati, karena setiap saat banyak ilmu yang dapat kita ambil dari semua yang ada di sekitar kita

Seorang lelaki tua duduk termenung menatap sapi-sapi peliharaannya yang jumlahnya sekitar 20-an ekor. Beliau lalu bergegas berdiri saat melihatku datang sembari membalas salamku. Hari itu 7 Juli 2008 sekitar pukul 07.00, saya datang ke kediaman belau di Sedayu untuk melihat beberapa ekor sapi yang akan Beliau jual. Tangan tuanya menjabat tanganku dengan sangat kuat sembari beranjak dari duduknya. Beliaupun mengajak saya berkeliling kandangnya yang terletak di area seluas 1000 meter persegi itu. Sambil berkeliling, sesekali saya menanyakan tentang perjalanan hidup dan usaha beliau.


Mbah Redjo, begitu biasa Beliau disapa. Belau yang lahir sekitar 70-an tahun yang, besar di keluarga buruh tani. Sepeninggal ayahnya, Beliau kemudian memanfaatkan warisan yang diberian padanya untuk bertani tembakau, dan hasilnya sangat luar biasa. Sayangnya pada tahun 1999, Beliau mengalami kegagalan panen yang besar yang memaksa beliau untuk menjual banyak asetnya untuk menutupi kerugian yang diderita.

Kini, Beliau adalah seorang peternak penggemukan dan pembibitan sapi potong yang cukup terkenal di sana. Jumlah ternaknya yang mencapai tidak kurang dari 85 ekor dan tersebar di beberapa lokasi, merupakan cerminan kesuksesan Beliau. Pasalnya, Beliau memulai usahanya sekitar 8 tahun lalu setelah usahanya pertanian tembakaunya runtuh. Dengan sisa uang sekitar 8 juta rupiah beliau memulai lagi kesuksesannya dengan membeli dua ekor sapi jenis limousine lepas susuhan. Dengan ketekunan yang luar biasa dan sikap "prihatin"-nya kini dia telah menemukan kembali kesuksesannya yang pernah lepas dari tangannya.

Sikap pantang menyerah dan keberanian yang besar untuk mau bangkit dari kegagalan adalah pelajaran penting yang bisa kita ambil dari perjalanan Mbah Redjo. Kesuksesan Beliau yang sesungguhnya adalah saat Beliau bisa bangkit lagi setelah kejatuhan bisnisnya, dan pencapaiannya saat ini hanya merupakan efek samping dari sikap hidup dan keberanian Beliau. Apa kita memiliki sikap dan keberanian yang sama seperti Beliau..? Tantangan harus dijawab jika kita ingin berubah menjadi lebih baik. Perubahan hebat datang dari usaha yang kuat, dan usaha yang kuat dimulai dari keberanian dan niat yang besar. Semoga kita semua dapat mengambil nilai dari sini.

0 comments: