Monday, August 11, 2008

PESAN DARI OM BOB

. Monday, August 11, 2008

mari renungi potensi diri kita, dan temukan kekuatan yang tersembunyi di dalamnya...

Tulisan ini disarikan dari berbagai artikel tentang seminar entrepreneurship yang diadakan oleh beberapa club wirausaha di Indonesia. Tulisan ini memfokuskan pada seminar-seminar yang mendatangkan "Prof. Bob Sadino" (Om Bob) sebagai pembicara. Dalam setiap seminarnya, tugas Om Bob sederhana, hanya bercerita tentang pengalaman masa lalunya, sembari "menghina" para peserta seminar yang sebagian besar Sarjana Strata 1.


Mungkin saat Om Bob bercerita tentang pengelamannya merupakan sesuatu yang biasa kita saksikan. Yang menarik dalam seminarnya adalah bagaimana Om Bob menghina partisipan dalam seminarnya, yang telah membayar lebih dari 700 ribu Rupiah untuk dapat hadir dalam seminar tersebut, dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan pedas:
"Ketika belajar apa saja yang masuk, termasuk sampah? Apakah otak kalian penuh dengan sampah? Apakah kampus kalian telah menjejali kalian dengan sampah-sampah?"

Tamparan-tamparan kepada partisipan seminar-seminarnya tersebut sengaja dilontarkan Om Bob dengan maksud agar semua orang yang mendengar kata-katanya itu segera bereaksi dan bersikap untuk membenahi diri, mengubah apa yang dikatakan Om Bob sebagai sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang disekitarnya. "kalau mereka diam saja, artinya mereka benar-benar goblok", lanjut Om Bob.

Dalam seminar-seminarnya Om Bob mewariskan pesannya yang "spektakuler" bagi para entrepreneur, yaitu dengan merasa "goblok". Menurut Om Bob jika seseorang itu goblok, ia akan mau belajar, mau memulai usaha, mau bangkit saat jatuh, dan pantang menyerah. Orang yang merasa pintar akan kehilangan kesempatan untuk menjadi orang yang pintar dengan sebenar-benarnya. Merasa goblok juga akan membantu seseorang melepaskan diri dari segala belenggu ketakutan untuk mulai berusaha. Belenggu yang dimaksudkan Om Bob adalah:
  1. Belenggu atas the way of thinking; seseorang akan meninggalkan pola-pola sistematik yang selama ini terbentuk oleh sistem pendidikan di Negara kita, yang membuat kita tidak bebas mengembangan fikiran.
  2. Belenggu atas tekanan; seseorang tidak akan menghiraukan tekanan-tekanan yang datang padanya, seperti tekanan psikologis yang datang saat mengalami kegagalan dalam bisnis atau tekanan untuk segera mencapai laba dan kemakmuran. Orang yang dapat keluar dari tekanan-tekanan semacap ini akan dapat keluar dari kegagalan dengan lebih percaya diri.
  3. Dan yang terpenting adalah memiliki kemauan, commitment dan keberanian dalam mengambil peluang; seseorang akan dengan sigap selalu memperhatikan peluang yang setiap saat berseliweran di depan matanya. Orang yang memiliki "kemauan, commitment dan keberanian"-lah yang akan menuai keberhasilan, yang penakut cukup jadi penonton saja.
Satu ciri seorang entrepreneur sejati menurut Om Bob, yaitu selalu membawa masalah ke dalam hidupnya. Bukan menghindari masalah, karena masalah tetap akan datang baik diundang maupun tidak. Masalah harus dirangkul dan dijadikan sahabat, walau dengan peluh dan air mata. Masalahlah yang akan menjadikan seseorang menjadi lebih kuat dan tangguh, karena dengan masalah seseorang akan belajar.

Intisari terakhir adalah setiap kesuksesan yang diraih hanyalah merupakan side effect dari apa yang telah kita kerjakan. Menjadi sukseslah dengan proses yang anda jalani, bukan semata-mata dengan tujuan yang anda targetkan. Karena kesuksesan bukan sesuatu yang instant, melainkan sesuatu yang harus diperjuangkan melalui berbagai kegagalan dalam suatu proses panjang.

(Disarikan dari berbagai artikel tentang liputan seminar entrepreneurship oleh Om Bob.)

4 comments:

Bagus.S said...

enterpreuner or not, itu pilihan hidup Bro....

Kita jalani hidup di jalan kita masing2 dg keyakinan yg kita anut Bro....

Gak perlu debat, dan gak perlu smua jadi orang sepeti om...Bob...om...Bob...juaaappp...

Kata-kata bijak Aa Bagus...

iNOV JAGiS said...

Tulisan di atas dimaksudkan untuk membuka wawasan kita semua bahwa sebenarnya setiap orang bisa menjadi entrepreneur. Kesempatan itu selalu ada dan terbuka bagi kita semua, hanya saja bagaimana kita kita bisa membaca peluang yang ada.

Hidup memang pilihan masing2, dan tidak semua orang harus seperti Om Bob. Tetapi yang harus dipahami di sini adalah, entrepreneurship bukan merupakan pekerjaan atau profesi, tetapi sikap dan pola hidup seseorang. Sikap tersebut akan membawa seseorang untuk selalu mau belajar dan mau maju dengan selalu membuka pikiran untuk mengembangkan dan memperluas "mind frame"nya.

Semoga AA Bagus bisa lebih bijak lagi. Thx

agus s said...

mbok aku diajarin mas,
sebenarnya aku pengen banget menjadi wiraswasta,
tapi...
terlalu banyak pertimbangan, ujung-ujungnya "pending", dan kurang berani menanggung resiko,
tip, atau kiat2nya bagaimana?
thanks.

iNOV JAGiS said...

sama-sama belajar kita mas.. ini kita saling sharing, maap alo lancang y mas..

kalo dulu saya coba mulai dari apa yang paling saya suka, pada waktu itu di perikanan. Dengan mulai dari apa yang saya suka, lalu saya tidak enggan bahkan sangat tertarik untuk belajar lebih dalam. Dengan belajar maka pengetahuan bertambah, dan semakin banyak yang kita tahu biasanya kita akan semakin "pede" untuk masuk ke dunia itu.

kalo menurut saya, yang terpenting adalah NIAT dulu, BERANI mengambil resiko dengan perhitungan yang matang, dan selalu mau BELAJAR. Ketakutan akan kegagalan itu sih saya juga sering mas, saya yakin itu juga ada di benak semua orang. Tapi yang terpenting bagaimana kita bersikap saat ketakutan itu datang, apa kita mau menyerah atau kita lawan dengan manajemen resiko yang baik.

terima kasih atas partisipasinya